rianda editor
Menginap di hotel-hotel yang telah menjadi saksi bisu perjalanan bangsa ini memberikan pengalaman yang tak terlupakan. Hotel-hotel ini tidak hanya memberikan kenyamanan modern, tetapi juga cerita masa lalu. Mulai dari bangunan kolonial yang anggun, hingga peninggalan era kerajaan. Yang setiap sudutnya mengandung nilai sejarah yang mendalam. Banyak yang mencari tahu beberapa hotel bersejarah untuk pecinta sejarah di Indonesia ini.
Bagi para pecinta sejarah, menginap di hotel bersejarah adalah cara unik untuk merasakan masa lalu Indonesia. Uraian ini akan membahas mengenai hotel bersejarah untuk pecinta sejarah di Indonesia yang wajib dikunjungi, sekaligus mengungkap kisah menarik yang tersembunyi di baliknya.
1. Hotel Majapahit, Surabaya
Hotel Majapahit, Surabaya termasuk kedalam hotel bersejarah untuk pecinta sejarah di Indonesia. Hotel yang terletak di Tunjungan St No.65, Genteng, Surabaya, Jawa Timur ini awalnya dikenal dengan nama Oranje Hotel dan didirikan pada tahun 1910, jauh sebelum Indonesia merdeka.
Hotel ini dibangun oleh keluarga kaya asal Armenia, Sarkies bersaudara, yang saat itu memiliki sejumlah bisnis perhotelan di Asia Tenggara. Seiring berjalannya waktu, hotel ini berganti nama menjadi Yamato Hoteru ketika Jepang menguasai Indonesia.
Kini, hotel ini masih dikenal dengan nama Hotel Majapahit dan dikelola oleh Accor Hotels. Salah satu daya tarik utama hotel ini adalah Kamar Merdeka yang pernah dikunjungi oleh aktor legendaris Charlie Chaplin pada tahun 1963.
Dengan arsitektur kolonial yang elegan, dipadukan dengan taman yang mempesona serta berbagai fasilitas modern, hotel ini tetap meninggalkan kesan yang mendalam meskipun telah memasuki era kontemporer.
2. Hotel Savoy Homann, Bandung
Hotel ini pertama kali dibangun pada tahun 1871, pada masa penjajahan Belanda, dan pada waktu itu dianggap sebagai hotel terbesar di Asia Tenggara. Awalnya disebut Hotel Homann, sesuai dengan nama pemiliknya, seorang pria Jerman bernama Mister Homann.
Bangunan pertama hotel ini sebagian besar terbuat dari bambu, namun pada tahun 1880, renovasi dilakukan dengan mengganti struktur utama menggunakan tembok batu bata. Pada tahun 1937, hotel ini dibangun kembali dengan desain yang lebih megah dan kokoh, mengusung tema Art Deco Streamline yang terinspirasi oleh bentuk kapal laut dan ombak.
Dikenal dengan nama Hotel Savoy Homann, hotel ini terletak di Jalan Asia Afrika No.112, Bandung, Jawa Barat, sebuah lokasi yang sangat strategis karena dekat dengan Gedung Merdeka, Alun-alun Bandung, Jalan Braga, serta berbagai pusat perbelanjaan dan kantor.
3. Hotel Pelangi Malang
Terletak di Jalan Merdeka Selatan 3, di pusat Kota Malang, Hotel Pelangi dibangun pada 1915 dengan nama awal Palace Hotel. Memadukan desain Jawa dan Belanda, hotel ini merupakan salah satu yang tertua di Malang dengan bangunan yang masih asli.
Awalnya, gedung ini didirikan pada sekitar 1860 oleh seorang Belanda bernama Abraham Lapidoth, dan pada 1870 berganti nama menjadi Hotel Malang. Setelah 1915, bangunan ini diubah menjadi Palace Hotel dengan konsep arsitektur yang berbeda. Saat Jepang menduduki Indonesia, hotel ini berganti nama menjadi Hotel Asoma, sebelum akhirnya pada 1953 berganti nama menjadi Hotel Pelangi.
Keunikan hotel ini terletak pada arsitektur Rumah Joglo yang khas, ditambah dengan elemen-elemen lain seperti lantai, plafon, dan lukisan dinding bergaya Belanda yang menambah pesona dua budaya. Di berbagai sudut hotel, juga terdapat foto dan barang-barang bersejarah yang menambah nilai sejarah hotel ini.
4. Hotel Tugu Yogyakarta
Hotel bersejarah untuk pecinta sejarah di Indonesia yang selanjutnya adalah hotel tugu yogyakarta. Hotel Tugu Yogyakarta, yang terletak di ujung Jalan Margo Utomo Selatan, kini tidak lagi beroperasi.
Dibangun sekitar tahun 1880, hotel ini berada dekat dengan Stasiun Tugu dan menjadi tempat peristirahatan para penumpang kereta api yang singgah di Yogyakarta. Sejarawan UGM, Djoko Suryo, menyayangkan bahwa bangunan bersejarah ini tidak dapat dipertahankan.
Seandainya hotel ini dilestarikan, bangunannya bisa menjadi situs cagar budaya atau monumen bersejarah yang menarik wisatawan. Hingga kini, Pemda DIY belum memiliki rencana untuk membeli atau mengembangkan kawasan bekas Hotel Tugu ini.
5. Hotel Salak The Heritage Bogor
Hotel Salak The Heritage, yang terletak di pusat kota Bogor di Jalan Ir. Djuanda No.8, memiliki sejarah panjang yang kaya. Dibangun pada 1859 dengan nama Bellevue Dibbets Hotel, hotel ini pertama kali digunakan untuk akomodasi para pejabat elit pemerintahan VOC. Saat Jepang menduduki Indonesia, hotel ini dijadikan markas militer.
Setelah kemerdekaan Indonesia pada 1948, hotel ini beroperasi kembali dengan nama Hotel Salak, dan pada 1998 berganti nama menjadi Hotel Salak The Heritage. Bangunannya masih mempertahankan nuansa Belanda yang mewah dan klasik, menambah kesan bersejarah pada hotel ini.
6. Inna Bali Heritage Hotel
Terletak di Jalan Veteran no.3, Dauh Puri Kaja, Denpasar, Bali, Inna Bali Heritage Hotel dibangun pada 1927 dengan nama BALI HOTEL oleh Airlines Shipping Netherlands. Ini adalah hotel internasional pertama di Bali, yang pernah menjadi tempat menginap bagi tokoh-tokoh dunia seperti Ratu Elizabeth, Charlie Chaplin, Mahatma Gandhi, Soekarno, dan Megawati Soekarnoputri. Kamar nomor 77 di hotel ini dianggap sebagai yang paling mewah.
Dengan lokasi strategis di ibu kota Bali, hotel ini memudahkan akses ke berbagai fasilitas publik seperti kantor pemerintahan, museum, pusat seni, serta pusat perbelanjaan. Selain itu, hotel ini juga dekat dengan pantai Sanur, pantai Kuta, dan Bandara Internasional Ngurah Rai.
Demikianlah penjelasan mengenai beberapa hotel bersejarah untuk pecinta sejarah di Indonesia. Pada penjelasan diatas tadi terdapat enam hotel yang paling kental dengan sejarah di masa lampau.
